

Dalam agama ini, kita meyakini bahwa hanya orang-orang Islam sajalah yang akan masuk surga. Sedang nonMuslim tidak akan masuk ke sana. Hal ini disampaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui firman-Nya,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk,” (QS. Al Bayyinah: 6).
Pertanyaannya, mengapa mereka tidak bisa masuk surga?
Satu-satunya alasan adalah karena mereka tidak memiliki iman di dalam hatinya. Sedangkan, agar bisa memasuki tempat terindah sepanjang masa, maka ia harus beriman pada Allah. Sebagaimana manusia pada umumnya, Allah pun tidak mau diduakan.
Sedang non Muslim, kita tahu mereka menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Jadi, sebaik apapun mereka tetap tidak memperoleh surga-Nya Allah.
Ada sebuah dialog antara kyai dengan seorang liberal yang membicarakan tentang kebaikan non Muslim. Tetapi, sebaik apapun non Muslim, menurut pak kyai mereka itu tidak akan masuk surga.
Inilah yang membuat orang liberal itu kemudian menganggap bahwa Tuhan jahat. Namun, sang kyai mampu membantah dan membungkam orang liberal itu. Memang, apa yang dikatakan oleh sang kyai? Simak dialognya berikut ini.
Orang Liberal: “Pak Kyai, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal tapi dia bukan Muslim, masuk mana?”
Kyai: “Maaf… Neraka…”
Orang Liberal: “Lahh? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?”
Kyai: “Karena dia bukan Muslim.”
Orang Liberal: “Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.”
Kyai: “Allah tidak jahat, hanya adil.”
Orang Liberal: “Adil dari mane?”
Kyai: “Kamu sekolahnya apa?”
Orang Liberal: “Ane mah Master Sains lulusan Amerika, Kyai. Kenape?”
Kyai: “Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari Amerika?”
Orang Liberal: “Karena kemaren ane kuliah di sana, diwisuda di sana.”
Kyai: “Namamu terdaftar di sana? Kamu mendaftar?”
Orang Liberal: “Ya jelas dong Kyai, ini ijazah juga masih basah tintanya.”
Kyai: “Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?”
Orang Liberal: “Jelas enggak Kyai, itu namanya mahasiswa ilegal. Sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.”
Kyai: “Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?”
Orang Liberal: terdiam
Kyai: “Gimana?”
Liberal: “Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.”
Kyai: “Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat (mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.”
Begitulah penjelasan yang mungkin sangat rasional yang di ibaratkan dengan percakapan antara Kyai dan Orang Liberal. Mudah-mudahan bisa diterima dan tidak ada yang tersinggung karena ini menurut ajaran agama Islam yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
KPI Sosial Media yang Wajib Diketahui oleh Tim Marketing
12 Maret 2025 | 135
Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi salah satu saluran paling efektif untuk mempromosikan produk dan layanan. Namun, untuk memastikan bahwa upaya pemasaran di media ...
Kontribusi Universitas Swasta Bandung dalam Pengembangan Kota
14 Jul 2024 | 576
Bandung, kota yang terkenal dengan kuliner dan budaya inovatifnya, telah menjadi rumah bagi beberapa program studi teknologi pangan terbaik di Indonesia. Salah satu universitas swasta yang ...
Persiapan UTUL UGM: Pentingnya Istirahat Cukup dan Pola Tidur Teratur
7 Apr 2025 | 305
Menghadapi Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada atau yang lebih dikenal dengan UTUL UGM adalah langkah besar bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan ...
18 Mei 2025 | 335
Di era digital saat ini, fenomena buzzer politik menjadi isu yang menarik perhatian banyak kalangan, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Kontroversi buzzer politik sering ...
Buzzer Pilkada 2029: Membangun Strategi Kampanye yang Efektif dengan Bantuan rajakomen.com
17 Mei 2025 | 243
Di tengah perkembangan teknologi dan media sosial yang semakin pesat, strategi kampanye buzzer pilkada 2029 akan menjadi salah satu fokus utama para calon kepala daerah. Penggunaan buzzer ...
Peran ATR-BPN.id dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam Pengelolaan Tanah di Indonesia
4 Apr 2025 | 456
Pengelolaan pertanahan di Indonesia merupakan aspek penting dalam pembangunan nasional. Untuk memastikan sistem pertanahan yang transparan dan efisien, pemerintah melalui Kementerian ...