Dalam era digital saat ini, social listening telah menjadi salah satu alat terpenting bagi brand dalam memahami konsumen dan merespons kebutuhan mereka. Namun, meskipun banyak perusahaan yang menyadari pentingnya strategi ini, masih banyak yang gagal menerapkannya secara optimal. Ada berbagai tantangan dalam implementasi social listening yang membuat brand kesulitan memanfaatkan potensi penuh dari alat ini.
Salah satu tantangan social listening yang paling signifikan adalah volume data yang sangat besar. Setiap hari, jutaan percakapan terjadi di platform media sosial, blog, dan forum online. Bagi brand yang ingin menggunakan social listening, menemukan informasi yang relevan di antara tumpukan data yang terus berkembang bisa menjadi tugas yang menakutkan. Banyak perusahaan merasa kewalahan dan akhirnya melewatkan wawasan berharga yang bisa didapat dari percakapan ini.
Selain itu, banyak brand yang tidak memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk menganalisis data yang terkumpul. Social listening tidak hanya melibatkan pengumpulan data, tetapi juga memerlukan alat analisis yang canggih untuk menginterpretasikan informasi tersebut. Tanpa alat dan tim yang memadai, merek sering kali terjebak dalam siklus pengumpulan data tanpa pernah benar-benar mendapatkan wawasan yang actionable. Banyak brand yang mengandalkan alat yang murah dan kurang efektif, yang hanya akan memberikan hasil yang minim.
Kesalahan dalam menentukan tujuan atau KPI (Key Performance Indicators) yang benar juga menjadi salah satu tantangan dalam implementasi social listening. Tanpa tujuan yang jelas, perusahaan tidak dapat mengevaluasi keberhasilan kerja mereka atau mengidentifikasi area di mana mereka perlu melakukan perbaikan. Hal ini seringkali mengarah pada krisis komunikasi yang dapat merugikan reputasi brand, karena mereka tidak siap menghadapi krisis yang muncul dari opini publik.
Tantangan lain yang tidak bisa diabaikan adalah strategi komunikasi yang kurang terintegrasi. Banyak brand yang menggunakan social listening untuk memahami persepsi konsumen, tetapi hasil analisis tidak diterapkan dalam strategi komunikasi yang lebih luas. Ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara apa yang konsumen katakan dan bagaimana brand merespons. Jika brand tidak tanggap terhadap masukan konsumen, mereka berisiko kehilangan pelanggan yang merasa suaranya tidak didengar.
Penting juga untuk diingat bahwa bukan hanya volume data yang menjadi masalah; kualitas data juga memainkan peranan penting. Dalam banyak kasus, data yang diterima tidak relevan atau menghasilkan informasi yang salah. Brand sering kali terjebak dalam anggapan bahwa semua data yang tersedia adalah berguna, padahal kenyataannya mereka perlu memfilter informasi untuk menemukan wawasan yang benar-benar bermanfaat.
Kemampuan untuk beradaptasi juga menjadi tantangan dalam social listening. Media sosial dan platform lainnya terus berkembang, dan algoritma yang digunakan untuk menentukan bagaimana informasi disebarluaskan sering kali berubah. Tanpa pemahaman yang baik tentang dinamika media sosial saat ini, brand bisa terjebak dalam pola lama dan gagal mengejar perkembangan baru, yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan relevansi di mata konsumen.
Terakhir, kurangnya pelatihan dan pemahaman tentang social listening di antara karyawan juga dapat menjadi penghambat. Tanpa pemahaman yang mendalam terkait bagaimana cara kerja alat listening dan cara menginterpretasikan data yang dihasilkan, tim dapat merasa terjebak dan tidak berdaya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat memanfaatkan potensi social listening secara maksimal.
Dengan memperhatikan tantangan-tantangan lain dalam implementasi social listening, perusahaan diharapkan dapat merumuskan rencana yang lebih baik untuk menerapkan strategi ini dan memaksimalkan manfaat yang bisa diperoleh dari pandangan konsumen secara langsung.
26 Nov 2023 | 544
Berbagai aktivitas keren di kampus Ma’soem University pastinya akan selalu kita lihat setiap hari. Namun, dari sekian banyak kegiatan ada satu nama yang layak diacungi jempol dan ...
Kandungan Protein Tak Kalah dengan Dagingnya, Jeroan Ikan Jangan Langsung Dibuang
30 Nov 2020 | 1144
Aghil - Ikan menjadi salah satu sumber protein dan lemak sehat yang sangat disarankan untuk dikonsumsi. Biasanya, bagian ikan yang disantap hanya dagingnya saja. Padahal, jeroan ikan ...
Denny Sumargo dan Olivia Allan Tolak Publikasi Kelahiran Anak sebagai Bahan Konten
21 Jul 2024 | 232
Denny Sumargo, atlet basket dan presenter ternama, bersama dengan istrinya, Olivia Allan, telah menolak publikasi kelahiran anak mereka sebagai bahan konten di media sosial. Pasangan yang ...
Di Rumah Saja? Tak Masalah, Ini 4 Tips Belanja Kebutuhan Online Selama Bekerja dari Rumah
4 Apr 2020 | 1169
Untuk yang memperoleh kemudahan dan kelonggaran bekerja dari rumah, mencukupi berbagai macam keperluan bisa terasa relatif menantang. Kurangi kegiatan belanja ke luar rumah, maka belanja ...
Faktor - Faktor penyebab Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
26 Feb 2019 | 4532
Hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi. Istilah yang dikenal dalam hipertensi adalah the silent killer atau bisa disebut dengan pembunuh diam-diam karena gejalanya hampir ...
Dosen Digital: Tonton Taufik Sebut Pemilu 2024 Hadirkan Perang Opini di Media Sosial
18 Jan 2024 | 514
Dosen digital marketing Universitas Ma’soem Dr. Tonton Taufik Rachman menilai Pemilu 2024 kali ini kerap menghadirkan perang di media sosial. Adapun hal ini tentunya tak ...