Calon presiden 2024 nomor urut satu, Anies Baswedan, telah mengumumkan agenda utamanya dalam sektor pangan, yakni membangun sistem contract farming di Indonesia. Contract farming, sebagai kesepakatan kerja sama antara petani dan perusahaan pengolahan atau pemasaran produk pertanian, menjadi fokus utama Anies. Dalam bahasan ini, kita akan mengeksplorasi alasan, strategi, dan dampak dari keputusan dari capres 01 ini.
Contract Farming: Pendekatan Desentralisasi
Sebagai calon Presiden 2024, Anies menyoroti perubahan pendekatan dari food estate ke contract farming dengan tujuan mendorong desentralisasi. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan kesempatan kepada petani di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan mendapatkan keuntungan yang setara dalam pasar produk pertanian. Anies meyakini bahwa peran petani yang tersebar di berbagai wilayah harus diakui dan didorong, menggantikan pendekatan sentralistik yang mungkin mengabaikan kontribusi mereka.
Anies Baswedan mencermati permasalahan yang terkait dengan program food estate yang selama ini dijalankan secara sentralistik dari pusat tanpa melibatkan petani setempat. Keputusannya untuk beralih ke konsep contract farming didasarkan pada dorongan untuk mengatasi kendala tersebut.
Pendekatan sentralistik cenderung mengabaikan kontribusi petani setempat, membuat mereka merasa kurang terlibat dalam proses pertanian secara keseluruhan. Ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam distribusi manfaat dan kesempatan di antara para pelaku sektor pertanian.
Program food estate yang dikendalikan secara pusat mungkin tidak mampu secara efektif menyesuaikan diri dengan perbedaan kondisi setiap wilayah di Indonesia. Tanpa keterlibatan langsung petani lokal, pengambilan keputusan yang kurang responsif terhadap realitas di lapangan dapat menjadi kendala serius.
“Kita ingin sampaikan fokus kita ke depan, kita tidak akan konsentrasi pada food estate, justru kita ingin contract farming dibangun untuk Indonesia ke depan,” kata Anies dalam acara Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia di Jakarta, pada tanggal 25 September 2023.
Fokus pada Intensifikasi Pertanian
Perbedaan fokus antara food estate dan contract farming juga mencakup pendekatan terhadap sektor pertanian. Food estate lebih berorientasi pada ekstensifikasi pertanian, yang dianggap Anies dapat menimbulkan masalah lingkungan dan ekologi. Sebagai alternatif, Anies berusaha memajukan pendekatan contract farming yang menekankan intensifikasi pertanian rakyat untuk meningkatkan produktivitas. Petani yang sudah ada di berbagai daerah diundang untuk terlibat dan difasilitasi guna mencapai hasil yang lebih optimal.
Anies mencatat bahwa kontrak kerja dapat menjadi instrumen efektif dalam mengubah penyerapan hasil pertanian. Dia merujuk pada pengalaman ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta, di mana bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk kontrak selama lima tahun. Hasilnya adalah peningkatan harga gabah, penurunan harga beras di Jakarta, dan kepastian jangka panjang bagi para petani. Skema kontrak kerja ini, menurut Anies, dapat menjadi model yang berhasil untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Pendekatan food estate sering kali dihubungkan dengan penguasaan lahan pertanian oleh pemilik modal. Anies ingin mengubah dinamika ini melalui contract farming, di mana pertanian dijalankan bersama oleh pemilik modal dan petani. Dengan demikian, diharapkan petani di seluruh Indonesia dapat memperoleh nilai tambah atas kerja mereka dan mengalami sistem yang lebih adil.
Penutup
Dalam keseluruhan pemaparan Anies, nampaknya keputusan untuk memprioritaskan contract farming dibandingkan food estate didasarkan pada visi desentralisasi, intensifikasi pertanian rakyat, penggunaan skema kontrak kerja, dan perubahan dalam penguasaan lahan pertanian. Pemilihan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih inklusif dan adil bagi semua pihak terlibat. Bagaimanapun juga implementasi dari konsep ini nanti akan menjadi fokus pantauan, seiring upaya Anies untuk mencapai tujuan pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Pengaruh Data Real-Time dalam PR: Peran Vital Media Monitoring
20 Maret 2025 | 27
Dalam era digital yang semakin maju, public relations (PR) menghadapi tantangan dan peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan meningkatnya jumlah informasi dan saluran ...
Membangun Komunitas Melalui Anies App, Menyatukan Visi dan Tujuan Antar Relawan
31 Agu 2023 | 704
Jakarta Selatan, 30 Agustus 2023 - Dalam upaya memperkuat persatuan dan mendukung perubahan positif, Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) merayakan Grand Launching ...
Kegiatan Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Islam Al Masoem Bandung
12 Jun 2024 | 286
SMA Islam Al Masoem di Bandung memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar jam pelajaran. Salah ...
Fungsi Perkumpulan Untuk Membangun Karakter Bangsa
16 Jun 2024 | 248
Perkumpulan merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Selain menjadi wadah untuk berbagai kegiatan, perkumpulan juga memiliki fungsi yang sangat vital dalam membangun ...
Mau Masuk Teknik Sipil? Persiapkan 5 Hal Penting Ini!
20 Maret 2025 | 24
Menghadapi ujian masuk perguruan tinggi bisa menjadi momen yang menegangkan bagi banyak calon mahasiswa, terutama bagi mereka yang bercita-cita masuk Jurusan Teknik Sipil. Dalam dunia yang ...
KPI Sosial Media yang Wajib Diketahui oleh Tim Marketing
12 Maret 2025 | 35
Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi salah satu saluran paling efektif untuk mempromosikan produk dan layanan. Namun, untuk memastikan bahwa upaya pemasaran di media ...